Antibakteri Antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme mikrob yang merugikan. [1] Mikroorganisme dapat menyebabkan bahaya karena kemampuan menginfeksi dan menimbulkan penyakit serta merusak bahan pangan. Antibakteri termasuk kedalam antimikroba yang digunakan untuk
Zat kimia pestisida berfungsi membunuh hama tanaman untuk mencegah gagal panen. Mengetahui hal tersebut, Anda perlu mencuci buah dan sayur dengan tepat supaya pestisida yang menempel pada bahan makanan hilang. Bagaimana cara benarnya? Buah dan sayur yang paling banyak pestisida Penggunaan pestisida menimbulkan pro dan kontra di kalangan petani dan aktivitis lingkungan. Pasalnya, residu pestisida yang menempel pada buah dan sayur dapat menimbulkan masalah pada kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Purdue University di Indiana, Amerika Serikat, menemukan bahwa 98% buah apel mengandung residu atau sisa pestisida dan menempati urutan teratas, urutan kedua ditempati oleh seledri sebanyak 95%. Buah dan sayur lain yang ada di dalam daftar penelitian ini yakni stroberi, buah persik atau peach, anggur, bayam, paprika, kentang, kale, dan sawi. Menurut Department Agriculture, residu pestisida sebesar 90% ditemukan pada 8 buah-buahan dan sayuran populer di masyarakat. Penggunaan pestisida di Indonesia menurut Departemen Perlindungan Tanaman Universitas Gadjah Mada UGM, Andi Trisyono, seperti yang dilansir di Kompas sangat mencemaskan. Para petani memerlukan panduan yang jelas tentang penggunaan pestisida, dosis, dan frekuensi penyemprotan karena tidak memiliki kemampuan literasi untuk memahami label aturan penggunaan pestisida.JAKARTA- Ketika Anda berada di siang hari yang terik, maka menggunakan pakaian berwarna hitam mungkin terasa lebih panas ketimbang warna lainnya.Tahukah Anda mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata bukan panaslah yang berperan dalam hal ini, melainkan cahaya. Warna yang terlihat pada suatu objek berkaitan dengan panjang gelombang cahaya yang terpantul dari objek tersebut.
Orang tersebut dapat mengalami infeksi mata yang sama atau mungkin infeksi di bagian lainnya akibat perpindahan bakteri dari Anda melalui sentuhan. Prinsip penyebaran bakteri yang sama juga terjadi jika Anda suka pinjam meminjam barang pribadi atau menyentuh barang yang bekas dipakai orang sakit. Misalnya tisu bekas menadah bersin atau handuk mandi orang yang punya diare. Melalui udara Cara lain dari penyebaran bakteri adalah lewat partikel embun air yang keluar saat Anda batuk atau bersin. Partikel udara yang berisi bakteri dan virus bisa saja terhirup oleh orang lain dan menginfeksi tubuhnya sehingga mereka tertular batuk dan flu yang Anda miliki. Parahnya lagi, bakteri tidak terlihat secara kasat mata, sehingga Anda tidak akan pernah tahu siapa saja yang sedang sakit dan bersin/batuk di dekat Anda. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan masker saat sakit. Jika tidak tersedia, Anda harus selalu mematuhi etika saat batuk dan bersin, misalnya menutup mulut saat batuk dan bersin, untuk mencegah penularan penyakit melalui udara, seperti TBC. Kontaminasi silang makanan Jika tidak memerhatikan kebersihannya, aktivitas memasak tidak jarang bisa menjadi sumber penularan penyakit akibat bakteri. Proses memasak yang kurang bersih, seperti tidak mencuci tangan setelah menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan, dan menggunakan toilet sebelum memasak dapat menyebarkan bakteri pada orang lain. Makan makanan yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan diare, botulisme, dan keracunan makanan, contohnya. Cara lainnya Di luar itu, bakteri juga bisa menyebar dengan cara yang berbeda, seperti melalui berikut. Minum atau menggunakan air yang tercemar kolera dan demam tifoid. Kontak seksual sifilis, gonore, klamidia. Kontak dengan hewan antraks, cat scratch disease. Perpindahan bakteri dari salah satu bagian tubuh, yang menjadi habitat sesungguhnya, menuju bagian lain, di mana bakteri menyebabkan penyakit seperti saat E coli berpindah dari usus ke saluran kemih sehingga menyebabkan infeksi saluran kencing. Bagaimana bakteri dapat menyebabkan penyakit? Bakteri dapat menyebabkan penyakit dalam beberapa cara. Beberapa bakteri jahat bisa berkembang biak berlebihan sehingga mengganggu ekosistem alaminya, seperti bacterial vaginosis. Beberapa menghancurkan jaringan secara langsung. Yang lainnya menghasilkan toksin racun yang membunuh sel. Ketika bakteri menginfeksi, mereka akan tinggal lama di dalam tubuh. Mereka “melahap” nutrisi dan energi tubuh, dan bisa menghasilkan racun atau toksin. Toksin tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan gejala infeksi umum, seperti demam, tersengal-sengal, ruam, batuk, muntah, dan diare. Untuk mengetahui cara bakteri menyebabkan penyakit, biasanya, dokter akan melihat sampel darah, air kencing, dan cairan lainnya di bawah mikroskop atau mengirimkan sampel ini ke laboratorium untuk mendapatkan lebih banyak tes. Melalu cara tersebut dokter dapat mengetahui kuman mana yang tinggal di tubuh Anda dan bagaimana mereka bisa menyebabkan Anda sakit. Bagaimana cara menghindari infeksi bakteri? Ada berbagai cara untuk mencegah infeksi bakteri yakni sebagai berikut. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah tangan memegang hidung/mulut saat batuk/bersin, memegang hewan, buang air kecil/besar, menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan, sebelum makan, mengganti popok anak, dan lain-lain. Mencuci tangan bisa mencegah sebanyak 200 penyakit. Jangan terlalu sering menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut Makanan harus dimasak atau didinginkan secepat mungkin Sayuran dan daging harus disimpan terpisah dan disiapkan di talenan terpisah Daging sebaiknya diolah dengan baik dan dimasak hingga matang Menggunakan kondom selama hubungan seksual mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit menular seksual Infeksi bakteri dapat disembuhkan oleh antibiotik resep dokter. . 340 291 175 145 440 404 51 269