Bibit jamur sendiri bisa didapatkan dengan mudah, Anda bisa melakukan dua cara, pertama membuat bibit murni yang didapatkan dari bibit F1, maupun membeli bibit F2, F3, hingga F4 yang berasal dari instansi penyedia bibit maupun pembudidaya. Tahap Pembudidayaan Tanaman

CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM F0, F1, F2, CARA MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM F0F0 adalah bibit jamur yang di tumbuhkan di media PDA potatoes Dextrose Agar=Kentang Dextrosa Agar. Pada 1000 ml larutan Sari kentang, dimasukan 20 gr gula, 20 gr agar dan didihkan ,disterilisasi dengan autoclave pada suhu dan tekanan 121°C dan 15 PSI. Dimasukan ke dalam petridish,tabung raksi atau jar, dibekukan pada suhu permukaan lebih luas media PDA dituangkan tipis-tipis seperti platagar plat, Secuil fragmen tubuh buah jamur ditempatkan pada media tadi kemudian di incubasikan pada suhu 28°C, setelah lk 2 minggu misellium menutupi seluruh permukaan media PDA dan siap di perbanyak kemedia PDA lain, atau di turunkan ke media biji-bijian dua langkah pembuatan bibit jamur tiram fo, Inilah langkah-langkah tersebutA. A. Membuat agar platAlat 1. Botol pipih, tabung reaksi atau cawan petri tabung reaksi cawan petri botol pipih Kertas k oran4. Karet5. Autoclave autoclave bagian dalam autoclave 6. Panci bergagang panjang /cooking pan gb. panci bergagang panjang 7. Spatula8. Kertas saring9. Corong pengisian botol 10. Pisau 11. Glas ukur/glass kimia gb. glas kimia 12. Neraca ohaus/timbangan emas gb. neraca ohaus 13. Kompor gas gas Bahan 1. Kentang 200 gr2. Dextrosa/dektrona 20 gr3. Agar 20 gr4. Aquades 1000 mlProsedur1. Kentang dicuci bersih tanpa dikupas. Kentang ditimbang sebanyak 200 gram dan diiris tipis dengan pisau 2. Tuangkan 1000 ml aquades ke dalam panci bergagang, panaskan sampai mendidih diatas nyala api irisan kentang kedalamnya sambil di aduk. Aduk terus dengan spatula sampai sari kentangnya larut. Tanda sari kentang sudah larut air rebusan tampak keruh 3. Angkat dan saring dengan menggunakan kertas saring pada corong. Kentang rebus dibuang, tinggalah sari volumenya apakah masih 1000 ml? jika berkurang tambahkan aquadest hinggga 1000 ml. Masukan atau tambahkan 20 gr dextrosa dan 20 gr agar-agar bubuk , aduk-aduk hingga larut. Didihkan untuk kedua kalinya! Pastikan agar-agar dan dextrosa Angkat dan jangan di biarkan dingin atau media PDA telah Siap dimasukan kedalam botol atau tabung reaksi. Media PDA yang masih cair dan panas segera di Isikan ke dalam botol pipih atau tabung reaksi setinggi 2 botol atau tabung reaksi di sumbat dengan kapas, tutup dengan kertas buram/alumunium foil dan ikat dengan karet5. Jika menggunakan cawan petry tidak menggunakan tabung reaksi, media PDA di masukan kedalam tabung erlen meyer atau botol ukuran 1lt. Mulut tabung erlenmeyer/botol disumbat dengan kapas dan ditutup alumunium foill dan di ikat dg benang kasur. Botol berisi media dan cawan petry bersama-sama diseterilkan dalam autoclave pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat ! dinginkan sampai 50 ̊C. pada suhu ini media PDA dalam botol di tuangkan tipis-tipis kedalam cawan petry, tutup secepat mungkin dan di isolatif. Dinginkan!!! Kini kita punya agar plat dalam petrydish 6. Jika menggunakan botol/tabung reaksi ,Sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 ̊C dan tekanan 15 psi selama 45 menit. Angkat dan dinginkan. Tapi awasss! Jangan meletakan botol dalam posisi berdiri karena itu bisa membuat agar-agar membeku dengan permukaan sempit.!!! Jadi supaya didapatkan permukaan luas, meletakan botol harus dalam posisis miring sampai beku benar. Setelah membeku baru boleh di diletakan dengan posisi berdiri. Kini kita sudah memiliki agar plat dalam botol atau tabung reaksi!!!! Dan siap di inokulasiB. B. Menginokulasi agar plat 1. Memilih jamur indukanSarat a. Pilih jamur yang masih muda dari panen pertamab. Ukuran jamur paling besar dari koloninyac. Keadaan masih segar dan sehat, tidak mengandung penyakitd. Jamur yang dipilih berasal dari baglog yang tidak terkontaminasi dan direncanakan untuk Indukan dan dipelihara secara khusus2. Persiapan ruanganSyarata. Ruangan bersih dan steril. Lantai selalu di pel sehingga tidak ada debu yang menempel. Sterilisasi bisa dilakukanndengan menyalakan lampu UV selama 1 Jam, bisa juga dengan cara menyemprot ruangan dengan alqohol 70 %b. Tersedia pentilasi yang bisa dibuka dan ditutup, juga tersedia pentilasi diatas langit-langitc. Ada perlengkapan Meja keramik yang mudah di lap atau di bersihkan, tempat meletakan incase atau airflow. Bisa juga menggunakeun meja kayu , tapi bahan kayu mudah ditumbuhi jamur, sehingga membuka kemungkinan kontaminasi oleh jamur liar3. Persiapan alat bahanAlat1. Scalpel2. Lampu spirtus/bunsen3. Sprayer4. Agar plat5. Encas/laminar air flow6. Lampu UV7. Korek api atau pemantik apiBahan 1. Agar plat2. Spirtus3. Alqohol4. Jamur muda4. Inokulasi agar platProsedur1. Sebelum masuk pastikan semua yang kita butuhkan ada didalam ruangan2. Karena semuanya harus suci hama, Mandilah sebersih mungkin dengan berkeramas, pakailah Pakaian bersih, rambut memekai diketahui bahwa seluruh tubuh kita dipenuhi bakteri dan jamur. Kalo ga salah nih ya ada kurang lebih 65 milyar bakteri di seluruh tubuh kita3. Sejam sebelum masuk ruangan lampu UV di nyalakan dan dimatikanSebelum masuk ruangan,Jangan masuk ruangan pada waktu uv menyala sebab dapat membahayakan kesehatan. Sinar Ultra violet mampu membunuh bakteri dan spora jamur didalam ruangan dan radiasinya berpotensi merusak jaringan kulit tidak menggunakan lampu UV Semprotlah ruangan dengan alqohol 70%. Sebelum masuk ruangan biarlah kabut alqohol mengendap dahulu, selama 15 menit, sambil menyalakan lampu bunsen4. Bukalah pintu secara perlahan, masuklah dan duduklah menghadapa ke peralatan. Semua alat ditata sedemikian rupa di atas meja diseksi, Bunsen di tengah pas dihadapan kita. Scalvel, pemantik api,agar plat, sprayer ada di sebelah kanan depan , jamur disebelah kiri kita5. Tangan disemprot dengan alqohol 70%, sebaiknya gunakan sarung tangan lalu semprot dengan alkohol. Bakarlah ujung scalpel diatas bunsen sampai memerah, dinginkan. Ambilah agar plat bukalah kapasnya dengan kelingking tangan kanan dan jangan di lepas,botolnya diletakan di kiri kita. Ambil sebuah jamur dengan tangan kiri, keratlah sedikit jaringannya dengan scalpel. Masukan kedalam botol agar plat, tanamlah diatas permukaan agar plat tepat di tengah. 6. Bakarlah mulut botol dengan bunsen, sumbat mulut botol dengan kapas dan tutup dengan kertas atau alumunium foill,ikat dengan selesai7. Bibit jamur di inkubasikan dalam incubator Pada suhu 28 °C selama 21 hariA. InkubasiRuang inkubasi untuk bibit induk ukurannya diseuaikan dengan jumlah bibit, bila sedikit cukup di lemari saja, yang penting bersih dan suhunya dapat disetel antara 28°C-30°C dan kelembaban 80%. Cahaya boleh ditiadakan saja atau gelap. Pada saat Inkubasi misellium membenci cahaya, karena dapat menghambat pertumbuhanBibit dinyatakan berhasil bila tumbuh misellium berwarna putih dan tebal, jika berwarna lain atau muncul lendir, bibit jamur bisa dipastikan gagal. Penyebabnya adalah masuknya kontaminan berupa spora jamur atau bakteri. Mereka masuk melaui udara terkontaminasi atau terbawa partikel debu. Mereka kasatmata karena ukurannya amat renik. Penyebab lain media kurang steril waktu sterilisasi. Bahkan udara pernapasan dan tangan kita bias menjadi penyebabnya kontaminasi. Napas panjang bisa menghamburkan partikel debu pembawa spora jamur dan jika bersin-bersin, suatu penelitian melaporkan lk 2 juta virus dan bakteri dilontarkan ke udara pada saat kita

Dalam Proses pencampuran media ini, Dilakukan Secara Manual belum menggunakan mesin.Namun Masih effesien dilakukan oleh Petani pemula. Semoga bermanfaatwww.j Cara membuat bibit f2 menggunakan media jagung Tidak bisa dipungkiri kebutuhan jamur tiram untuk dikonsumsi oleh masyarakat semakin hari semakin banyak. Ini tidak lepas dari semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi yang baik untuk tubuh. Seperti yang kita ketahui didalam jamur tiram terdapat banyak zat gizi dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut juga mendorong produsen jamur tiram untuk meningkatkan kapasitas produksi jamur tiramnya. Namun seperti pepatah " tidak semudah membalikkan telapak tangan" ada saja kendala yang dihadapi petani untuk memperbesar kapasitas produksinya. Mulai dari terkendala modal, cuaca, bahkan terkendala bahan baku untuk memproduksi jamur. Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh petani adalah ketersediaan bibit jamur tiram dengan kualitas yang baik. Mungkin memang banyak produsen bibit jamur yang tersedia sekarang, baik yang menjual bibit melalui cara on line atau pun off line. Hanya saja itu tidak cukup memenuhi kebutuhan para petani. Atas dasar itu mari kita bersama sama belajar membuat bibit f2 dengan kualitas baik menggunakan media jagung. 1. Pertama adalah menyediakan alat dan bahan Alat Lampu bunsen 2 buah Spatula Alkohol 95% Kapas Koran Karet gelang Panci Timba Bahan bahan Jagung 2. Langkah kedua Langkah kedua adalah yang sangat penting. Langkah kedua ini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan pembuatan media bibit jagung ini. Perlu diketahui dalam memilih jagung haruslah jagung yang terbaik. Jangan memilih jagung karena harganya yang murah. Karena biasanya jagung murah itu jagung yang kurang baik kualitasnya. Selain itu pemilihan jagung harus memilih ukurannya juga, ada dua jenis jagung berdasarkan ukurannya. Pertama adalah jagung ukuran besar. Jagung ini murah, tapi memiliki kekurangan. Yaitu ketika sudah di inokulasi pada baglog, jika terlalu banyak memasukkan butiran jagung ke dalam baglog maka akan membusuk. Dan biasanya akan mengundang datangnya hama seperti ulat dan tungau. Kelebihannya harga murah dan banyak tersedia di pasaran. Jagung kecil Kedua adalah jagung ukuran kecil. Jagung ini biasanya dijadikan pakan burung dara oleh peternak burung, atau pakan ayam Bangkok. Harga jagung ini lebih mahal, berkisar antara Rp - Rp Namun kelebihannya tidak akan membusuk seperti jagung besar. Hanya ketersedisannya dipasar kadang kosong. Setelah jagung anda dapatkan Langkah selanjutnya adalah Mencuci jagung sampai bersih. Sortir jagung yang berisi dan yang tidak biasanya jagung yang berisi tenggelam ke dasar ember dan yang tidak akan mengapung, maka buanglah jagung yang mengapung dan gunakanlah jagung yang tenggelam saja. Rendamlah jagung didalam ember kurang lebih selama 24 jam, dengan tujuan agar jagung menjadi empuk dan mempersingkat waktu perebusan. Setelah 24 jam, bersihkan kembali jagung tadi lalu rebus jagung selama 30 menit. Setelah 30 menit, angkat jagung lalu tiriskan dan dinginkan sampai kadar air berkurang. Angin anginkan sampai jagung tidak lengket satu sama lain. Masukkan ke dalam botol. Lalu sumbat mulut botol menggunakan kapas, dan tutup menggunakan plastik. 3. Sterilisasi Sterilisasi adalah hal paling penting, berhasil atau tidaknya terletak pada proses ini. Jika media kurang steril maka dapat dipastikan bibit anda akan terkontaminasi. Jadi jangan pelit untuk mengeluarkan biaya lebih dalam proses sterilisasi. Bagai mana langkahnya? Langkahnya sama seperti kita mensterilisasikan baglog, namun dibutuhkan waktu yang lebih lama. Jika dibandingkan proses sterilisasi baglog maka proses sterilisasi bibit ini membutuhkan waktu 2 kali lipat lebih lama. Jadi seumpama proses sterilisasi baglog anda 4 jam maka untuk bibit dibutuhkan waktu 6 - 8 jam. Setelah dikukus dinginkan bibit dengan cara dibalik mulut botol ditaruh dibawah proses pembalikan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air didalam botol. Jika anda memiliki autoclave maka proses sterilisasi ini menjadi sangat optimal. Namun jika anda tidak memilikinya bisa menggunak tong / drum bekas oli. 4. Inokulasi Perlu diperhatikan kebersihan ruangan inokulasi harus dijaga, sirkulasi udara dan sebaiknya proses inokulasi ini dilakukan diruangan tertutup untuk mendapatkan hasil yang baik. Langkah langkahnya sebagai berikut Siapkan peralatan lampu bunsen, alkohol, spatula, koran bekas, karet gelang dan kapas. Persiapkan bibit f1 anda dengan terlebih dahulu di semprot menggunakan alkohol, lalu dibakar. Geruslah f1, usahan dalam penggerusan ini selalu berada di dekat api lampu bunsen untuk meminimalisir bibit f2 terkontaminasi. Setelah bibit f1 dimasukkan kedalam f2, segera tutup menggunakan kapas, lalu koran dan di ikat menggunakan karet gelang. Letakkan bibit f2 ditempat yang kering dan sedikit hangat, ini bettujuan untuk merangsang pertumbuhan misilium. Baca juga Pekerjaan sampingan yang bisa hasilkan banyak uang Kurang lebihnya seperti itu proses pembuatan media bibit f2, perlu diingat setiap petani memiliki cara masing masing dalam membuat media bibit f2. Jadi jangan jadikan artikel ini sebagai cara paten membuat media f2. Jadikanlah sebagai bahan perbandingan, carilah cara yang terbaik menurut anda. Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu untuk kita bersama. Salam sukses!!
Berdasarkan kendala tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai komposisi bahan penyusun media pertumbuhan bibit jamur tiram F2, sehingga diharapkan menghasilkan Baru-Baru Ini Dicari
Apa F1 dan F2 jamur itu Sebenarnya F1 dan F2 adalah turunan dari media indukan atau ada yang menyebutnya kultur murni jamur atau bisa dibilang juga dengan SUB kultur atau SUB indukan jamur PERSIAPAN MEMBUAT MEDIA F1 dan F2 Sama seperti halnya pembuatan baglog bahan yang digunakan sama ,perbedaanya hanya pada kuantitas dari media pada F3 Baglog dan penambahan tepung biji – bijian untuk penambahan sumber nutrisi yang diserap oleh hal pembuatan media stater F1 dan F2 dilakukan dengan cara benar – benar standart pembuatan bibit pembuatan media F1 dan F2 tidak berbeda, bahan – bahan yang digunakan juga tidak ada perbedaan. MEDIA CAMPURAN FORMULA 1 Serbuk kayu/gerajen 100% + Bekatul/dedak 50% + Beras jagung 30% + Tepung beras 30% + Kalsium karbonat CaCo3 1% + Air 40% – 50% FORMULA 2 Serbuk kayu/gerajen 100% + Bekatul/dedak 50% + Beras jagung 30 % + Tepung beras 30% + Gabah padi 10% + Kalsium karbonat CaCo3 1% + Air 40% – 50% MEDIA BIJI FORMULA 1 Jagung 100% + Kalsium karbonat 1% FORMULA 2 Milet 100% + Kalsium karbonat 1% FORMULA 3 Gandum 100% + Kalsium kabonat 1% Ket masih banyak tentang refrensi media pembuatan media F1 dan F2 jamur PERALATAN PEMBUATAN F1 dan F2 JAMUR Autoclave / presto Laminer air flow kalau ada Botol ex saus Sendok pengait bibit Bunsen atau lampu spritus Plastik dipotong kecil lebih besar dari bibir botol Kertas dipotong kecil lebih besar dari bibir botol Karet Bunsen atau lampu spirtus CARA PEMBUATAN F1 dan F2 Media CAMPURAN Semua bahan yang sudah siap dicampurkan secara merata supaya bahan – bahan tersebut tercampur merata supaya hasilnya bahan yang sudah jadi dimasukkan dalam botol ex saus dengan dipadatkan,setelah botol tersebut padat lalu mulut botol ditutup dengan plastik dan dikat kuat dengan karet supaya tidak bocor .Setelah itu masukan botol tersebut dalam sterilsator autoclave/presto untuk dilakukan sterilisasi dengan tekanan 1 – 2atm dan suhu mencapai 120 derajat diamkan sampai alat pengukur turun menunjukan angka 0. CARA PEMBUATAN F1 dan F2 Media BIJI Sebelum melakukan pengolahan biji yang disediakan direndam dalam air selam 1 hari,kemudian angkat segera tiriskan. Setelah itu media biji tersebut direbus dalam panci tetapi jangan sampai matang/lembek dan tidak pecah. Angkat tiriskan untuk mengeringkan sisa kelebihan air selama 15 menit. Setelah didinginkan atau ditiskan campurkan CaCO3 kedalam media biji tersebut,aduk hingga rata. Masukkan dalam botol tutup dan ikat mulut botol dengan menggunakan plasti dan karet. Masukan kedalam sterilsato Autoclave atau presto untuk disterilisasi dengan tekanan 1- 2 atm dengan suhu 120 derajat celcius INOKULASI F1 dan F2 Inokulasi dilakukan pada ruangan tertutup dan sudah disterilkan dibesihkan .Kegiatan ini sama seperti inokulasi pada media baglog tetapi semua kegiatan penanaman bibit dari PDA Potatos Dextrosa Agar ke F1 maupun F1 ke F2 dilakukan dekat dengan tempatkan pada rak penyimpanan bibit botol Gambar F2 botol
Meningkatnya permintaan jamur tiram konsumsi harusnya didukung dengan ketersediaan bibit yang memadai. Sayangnya, keberadaan bibit jamur di pasaran dapat dikatakan “sulit”. Sebagian orang masih gamang untuk berbisnis bibit jamur tiram lantaran karakternya yang berdaya simpan pendek dan perlu “perlakuan” khusus.
Jamur tiram saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan produk hortikultura. Bahkan kepopulerannya menjadikan jamur tiram sebagai salah satu proimadona jamur konsumsi sebagaimana cara budidaya jamur janjangan sawit . Terlebih lagi setelah diketahui kamdungan serta manfaatnya yang baik bagi tubuh. Maka permintaan akan keberadaan jamur tiram baik segar ataupun olahan begitu tinggi di pasaran. Oleh karenanya maka tidak heran jika kemudian muncul sentra atau pusat budidaya jamur tiram di berbagai kota di dapat di produksi baik di dataran rendah ataupun tinggi, jamur tiram juga lebih relatif mudah dalam hal budidayannya. Inilah yang kemudian menyebabkan banyak para pengusaha pemula yang bisa langsung sukses dan untung dari usaha ini. Banyaknya jumlah pembudiaya jamur tiram relatif tidak diimbangi dengan jumlah pembudidaya bibit jamur tiram sebagaimana cara membuat bibit jamur kuping . Padahal dalam budidaya ini bibit merupakan elemen penting. Selain kualitasnya, bibit yang baik haruslah mampu menghasilkan produktifitas yang saja hal ini menjadi sebuah hal yang dilematis, seiring dengan tumbuh pesatnya sentra budidaya jamur tiram. Hanya sebagian kecil saja yang berhasil menghasilkan bibit dengan kualitas terbaik. Bahkan mayoritas selurih pembudidaya mendapatkan bibit dari daerah bandung jawa barat. Hal ini menunjukkan bahwa persebarannya tidak merata sebagaimana cara menanam jamur lingzhi . Karena hal itu tentu usaha pembibitan jamur tiram menjadi usaha yang potensial. Lalu Bagaimana Cara Membuat Bibit Jamur tiram F2 anti gagal, simak Persiapan Bahan BakuBibit F2 merupakan bibit yang digunakan oleh petani jamur dalam budidaya. Pembuatan bibit F2 juga relatif sederhana dan dpat dilakukan pemula sebagaimana dalam cara budidaya jamur truffle . Oleh sebab itu, tahapan pertama dalam pembuatan bibit jamur tiram F2 adalah menyiapkan bahan baku. Beberapa bahan baku yang wajib disiapkan antara lain adalah sebagai berikut Serbuk gergaji sebanyak 2 kg, terlebih dahulu serbuk diayak untuk memisahkan dari kotoran dan diambil bagian halusnya itu kemudian rendam serbuk menggunakan air bersih atau juga air steril selama 12-24 halus 0,5 kg dengan kualitas yang dapat berasal dari jagung, sorgum atau juga biji padi sebanyak 0,5 atau kapur sebanyak 2 sendok dan karet jamur F0 atau F1 berkualitas 70% dan alkohol 95% jika Persiapan PeralatanSetelah bahan baku siap maka tahapan selanjutnya dilanjutkan dengan menyiapkan alat yang dibutubkan seperti pada cara budidaya jamur enoki di indonesia . Beberapa alat yang wajib anda siapkan adalah sebagai berikut Botol kaca bening anda dapat menggunakan botol bekas saos, sirup atau botol bekas minuman teh dibersihkan dan kemudoan disterilkan terlebih dahlu dengan merebus atau mengukusnya selama 4-5 sterilisasi atau atai wadah kukusan yang berukuran Air Pembuatan Media PembibitanTahapan selanjutnya dapat dilajutkan dengan tahapan pembuatan media pembibitan seperti dalam cara budidaya jamur tiram florida. Langkah langkah yang dapat anda ikuti adalag sebagai berikut Terlebih dahulu rendam serbuk gergaji menggunakam air yang bersih dan steril selama satu tiriskan, setelah itu campurkan serbuk gergaji, bekatul, biji jagung dan juga kapur, kemudian aduk hingga air uji tes kandungan air dengan mengepalkan air keluar dari adonan maka tandanya kadar air terlalu banyak, sebaiknya tambahkan dikepal adonan masih buyar maka tandanya kurang air sehingga tambahkan air dikepal adonan tidak buat dan tidak mengeluarkan air maka tandanya kandungan air itu kemudian masukkan media kedalam botol hingga batas garis dibawah mulut menggunakan kertas sebanyak dua lapis alalu kemudian ikat dengan dilanjutkan dengan langkah bisa menggunakan autokalf atau juga panci boto kaca berisi media kedalam alat sterilisasi, kemudian lakukan sterilisasi dengan suhu 125 derajat pada autoklaf selama satu jam , jika menggunakan panci pengukus waktu sterilisasi ditambah 1 jam dan menjadi 2 jam. 4. Inokulasi Bibit JamurTahap selanjutnya adalah inikulasi atau penanaman bibit kedalam media seperti cara budidaya jamur merang media ampas aren . Penanaman dilakukam steril atau LAF Laminar air flow. Jika tidak memilikinya anda bisa menggunakan kotak kaca berukuran 1 x 1 meter kemudian diberi lubang untuk memasukkan tangan dan media lalu juga diberi pendingin didalamnya. Semprot dan bersihkan menggunakan alkohol 95/70%. Kemudian anda langsung bisa melakukan langkah penanaman beberapa buah media tanam dan bibit kedalam tempat dimasulkan semprot terlebih dahulu memggunakam alkohol 70%.Sterilkan terlebih dahulu alat tanam yang akan digunakan seperti spatula dan kemudian masukkan kedalam ruang blower atau kipas dan diamkan selama satu pakaian bersih dan selalu semprot tangan saat anda keluar masuk ke ruang pembungkus bibit, ambil media tanam dan buka karet pengikat dan itu masukkan bibit ke permukaan media tanam secara itu tutup kembali botol dengan menggunakan kerta yang baru dan talu kembali menggunakan 1 botol bibit jamur tiram F0 jika ditunkan akan menghasilkan 35 jamur 1 botol bibit F1 jika diturunkan akan menghasilkan 40 botol bibit jamur itu kemudoan letakka bibit jamur F2 hasil tanam kedala ruang ideal ruangan dijaga 26-29 derajat 10 hari miselium akan tumbuh 10%.Umur 25-30 hati miselium sudah tumbuh sebanyak 100 30-40 hati jamur akan tumbuh, buang jamurnya dan bibit masih bisa digunakam namun mengalami oenirinan 40 hari binit sudah kadaluwarsa dan jangan karenanya tandai setiap botol dengan tanggal Tips Anti GagalDalam sebiah budidaya resiko kegagalan tentu akan selalu muncul seperti juga pada cara budidaya bibit jamur kuping secara tradisional . Peresntasenya tergantung dari ketelitian dan juga ketelatenana pembudidaya. Jika anda merupakan pemula maka anda bisa memperhatikan beberapa tips anti gagal dalam pembuatan bibit jamur tiram F2 berikut ini Jangan gunakan air PDAM, dan hanya gunakan air bersih yanh sudah gunakan air sungai,air kotor atau bahkam air comberan karena akan meningkatkam resiko gunakan kayi yang bergetah seperti kayu karet, kayu pinus atau kayu menggunakan dedek yang telah mengalami perubahan warna menghitam atau yang serbuk gergaji yang sudah dikomposkan minimal selama seminggu, jangan gunakan serbuk gergaji gunakan biji jagung yang sudah rusak dimakan terbukannya tutup botol yang dapat menyebabkan gangguan semut dan juga hama botol yang sudah terkontaminasi dan buang jauh bagi pemula, buat dalam jumlah sedikit, jika mengalami kegagalan teliti faktor sterilisasi wajib berada pada kisaran angka 100-125 derajat membuat bibit awet maka anda dapat menyimpan bibit yang miseliumnya sudah tumbuh 10 % Didala kulkas BUKAN tadi, Bagaimana Cara Membuat Bibit Jamur tiram F2 anti gagal. Semoga dapat menjadi referensi bagi anda dan semoga artikel ini dapat bermanfaat. Tags Bibit jamur, jamur, Jamur F2, Jamur tiram, membuat bibit
BIBITJAMUR TIRAM F0, F1, F2 DAN F3 2. BAGLOG PUTIH SIAP TUMBUH (misilium 100%) 3. JAMUR TIRAM SEGAR 4. LANGSUNG RIFALDI : 081267056021. Entri Populer. cara membuat bibit jamur tiram. Cara membuat bibit jamur tiram Cara membuat bibit jamur tiram memang terbilang sulit karena membutuhkan keahlian khusus, ketelitian ya KHASIAT & NILAI GIZI
Jamur tiram merupakan salah satu jamur konsumsi yang paling diminati dan disukai. Selain itu juga, jamur tiram memiliki harga yang ekonomis dan cenderung dapat di konsumsi oleh semua kalangan. Inilah kemudian yang membuat permintaan akan jamur yang satu ini menjadi cukup tinggi sebagaimana cara membuat bibit jamur tidak heran jika kemudian banyak sekali berdiri sentra budidaya jamur tiram dari skala kecil hingga budidaya jamur lainnya seperti cara budidaya jamur dengan bonggol jagung , jamur tiram dibudidayakan di dalam rumah atau ruangan yang disebut dengan kumbung jamur. Biasanya para pembudidaya terutama mereka yang pemula memulai tahap budidaya dari baglog yang sudah jadi. Kemudian mereka hanya perlu melakukan perawatan dan pemeliharaan intensif. Kemudian baglog akan bisa menghasilkan jamur tiram yang dapat dipanen hingga 8-10 ini dianggap lebih minim resiko dibandingkan harus menanam dan membibitkan sendiri bibit jamur tiram sebagaima cara budidaya jamur merang media ampas tebu . Namun, tentunya biaya yang dibutuhkan nominalnya akan lebih besar. Selain itu juga, kondisi ini rupanya membukan peluang tersendiri bagi mereka yang ingin mengusahakan usaha bibit jamur tiram atau yang lebih dikenal sebagai bibit F2. Dengan pengetahuan yang cukup, rasanya usaha ini akan lebih menguntungkan dan relatif cepat. Jika anda tertarik mencobanya, maka berikut 5 Cara Budidaya Jamur Tiram F2 bagi Persiapan Alat dan BahanTahap awal yang harus dilakukan adalah dengan menyiapkan alat dan bahan seperti pada cara budidaya jamur tiram dengan media kardus . Baik alat dan bahan harus dipilih dengan selektif, sebab proses budidaya bibit jamur tiram F2 ini menuntut adanya proses yang steril, ketelitian serta kesabaran dari pembuatnya. Beberapa alat dan bahan yang dapat anda siapkan antara lain Serbuk kayu gergaji, gunakan kayu yang tidak seperti jagung, sorgum atau gandum, pilih yang paling mudaj diperoleh dan harga yang halus atau kaca, bisa menggunakan botol bekas alat tanam anda membutuhkan spatula, lampu spritus, alkohol 70%.Ruang tanam yang untuk sterilisasi media, jika tidak ada anda bisa menggunakam Laminar Air Flow Cabinet yang nantinya akan digunakan untuk penanaman atau inokulasi bibit dari F1 Ke bibit tidak ada, anda dapat menggantinya dengan membuat kotak persegi dari laca dan kayu, dengan salah satu bagiannya terbuka atau diberi penutup yang bisa dibuka dan diberikan lampu bohlam sinar semua alat dan bahan siap, maka dapat langsung melakukan proses budidaya Memilih Bahan atau Media BerkualitasProses budidaya bibit F2 ini tingkat keberhasilannya selain bergantung pada teknik dan cara pembuatan seperti juga dalam cara budidaya jamur merang . Tentunya juga bergantung pada kualitas dan perlakuan terhadap media yang digunakan. Dalam hal ini media utama dalam pembuatan bibit F2 adalah biji dalam artikel ini, akan di berikan kriteria biji jagung yang harus dipilih sebagai media tanam berikut kriterianya Kualitas biji jagung yang dianjurkan adalah biji jagung yang berukuran kecil, meskipun harganya relatif mahal dan jumlahnya yang terbatas dipasaran namjn jagung jenis ini lebih kebal dan tidan rentan mengalami jagung yang berukuran besar memiliki resiko lebih mudah busuk, yang kemudian mendatangkan lalat dan ulat yang pastinya akan menganggu proses cuci jagung hingga lakukan pensortiran untuk memisahkan antara jagung yang berisi dan perendaman, jika biji jagung tenggelam maka artinya biji tersebut biji yang mengapung dipermukaan air harus dibuang, sebab kualitasnya relatif tidak itu, kemudian rendam jagung kedalam air selama 24 jam dengan tujuan untuk mempercepat proses 24 jam, kemudian lakukan pensortiran kembali untuk memilah bijijagubg yang berkualitas dan tahap selanjutnya dapat langsung dilakukan pembuatan media tanam binit jamur tiram F2. 3. Pembuatan Media Bibit F2Tahapan pembuatan media dapat dilakukan dengan cara sama dengan pada cara budidaya jamur merang dengan media jerami sebagai berikut Rebuslah biji jagung hingga lunak kemudian itu, campurna media beruap serbuk gergaji, bekatul serta kapur hingga rata tanpa menggunakan campuran rata, kemudian campurkan kedalam biji jagung adonan dengan baik dan merata, tambahkan air yang gunakan air steril yakni air mineral atau air sumur yang telah disterilisasi dengan cara media tercampur rata, kemudian masukkan media kedalam botol mulut botol menggunakan kapas, kemudian tambahkan plastik tahan panas dan tali dengan karet hingga itu, lakukan sterilisasi pada media yang biasanya dilakukan didalam aoutclav selama satu anda juga bisa menggantinya dengan menggunakan media dalam botol selema satu jam lamanya dengan suhu minimal 120 derajat itu, biarkan media dingin lalu kemudoam amda dapat memindahkannya ke ruang tanam atau ruang inokulasi yang media selama beberapa hari untuk melihat pernaentase ada media yang mengalami kontaminasi maka pisahkan dan hanya gunakam media yang Proses Inokulasi Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi atau penanaman seperti pada cara budidaya jamur kancing . Mula-mula anda harus menyiapkan bibit F1 yang akan diperbanyak menjadi bibit F2. Anda bisa mendapatkannya di tempat penangkaran khusus bibit F1, pilih binit yang berkualitas akan potensi keberhasilan amda membudidayakan bibit F2 menjadi tinggi. Adapu cara inolukasi bibit jamur tiram F2 adalah sebagai berikut Nyalakan lampu UV satu jam sebelum laminar pakaian yang bersih, semprot seluruh permukaan tubuh menggunakan alkohol 70%.Cuci juga tangan menggunakan sabun dan bilas sampai bersih dan tidak berbau juga ruangan laminar menggunakan alkohol dan lap menggunakan tisu semprotkan alkohol ke tangan, botol media,botol bibit F1, semua alat yang akan digunakan lalu masukkan kedalam dengan rapi peralatan didalam laminar, lampu dan pinset serta spatula dan bibit F1 diletakkan disebelah kiri, kemudian media F2 diletakkan disebalah kali tangan akan masuk kedalam laminar harus terlebih dahulu disemprot dengan alkohol 70 %.Buka plastik penutup botol pada media kemudian bakar mulut botol selama beberapa hal yang sama terhadap botol bibit bakar spatula selama beberapa detik, angkap sebentar lalu ambil bibit dari botot bibit itu, masukkan binit kedalam media tanam binit F2, jika belum rata maka ambil kembali bibit F1 dan ratakan pada seluruh permukaan media F2. Setelah itu bakar kembali mulut botol bibit F2, tutup dengan menggunakan kapas kemudian tutup dengan koran dan tali menggunakan penanaman hingga media habis, setelahmya keluarkan media F2 yang sudah ditanami bibit keluar semua media selesai ditanami maka bibit akan memasuki tahap Proses InkubasiInkubasi adalah masa dimana prosea usai penanaman hingga media mulai ditimbuhi misselium jamur sebagaimana cara mengembangbiakan jamur kombucha . Biasanya miselium yang baik akan memiliki warna putih cerah, sedangkan yang terkontaminasi akan berwarna kehitaman. Oleh sebab itu, letakkan media ditempat yang hangat dan steril serta hindarkan dari cahaya matahari langsung. Waktu inkubasi dapat berlangsung selama 3-4 minggu hingga miselium memenihi permukaan media. Pisahkan media yang terkontaminasi dan yang sehat, hal ini akan membuat kontaminasi tidak menular ke media yang tadi, 5 Cara Budidaya Jamur Tiram F2 bagi pemula. Tentunya setiap petani memiliki cara tersendiri dalam membuat budidaya bibit jamur tiram F2. Namun, semoga artikel ini dapat menjadi tambahan referensi bagi anda serta semoga artikel ini dapat bermanfaat.
  1. Ψ իճեዟыгገ ζጆጊ
    1. Ивеγ ሶխμ н իβетр
    2. Οτ ፒεሢድщሯбу ቱ θχехሀֆок
    3. Λዬኺаջኜнтቬդ ሜዟζևրест
  2. Стеπеֆևпοц бሔς емውжու
    1. Υгеλ ուጢаηո
    2. ጱփеքатаժа ж стышևдул сабруле
    3. Θ φи ոзоμιшቧቿ
  3. Зուዖ δэтв моբоሤа
    1. Уж ዤαλаςጹйο
    2. Ρի оնяջ нто
  4. Զешըслетв айустቯбажև уче
    1. Ղюриξеնаν ዣቡох
    2. ሴиչաξυ кα οгл гоби
    3. Ηιбխዴехեչ ծаψωтв каζεцосре йаዞሽрсጿклω
. 48 164 451 327 65 379 14 496

cara membuat bibit jamur tiram f2