Dislokasi dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa saja. Namun, angka kejadiannya lebih banyak ditemukan pada orang tua dan anak-anak. Orang-orang yang berusia lanjut cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mudah jatuh. Hal ini disebabkan karena lansia memiliki keterbatasan dalam pergerakan dan kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh pun menurun. Selain itu, anak-anak juga lebih rentan dan berisiko terjatuh saat sedang bermain, terutama di area bermain yang tidak aman dan kurang mendapatkan pengawasan orangtua. Orang-orang yang biasanya melakukan aktivitas fisik yang berat dan mengikuti kegiatan olahraga tertentu, seperti atlet, juga memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kondisi ini. Tanda-tanda & gejala dislokasi Gejala-gejala umum dari dislokasi adalah Tulang terlihat tidak pada tempatnya. Bengkak dan muncul memar. Sendi terasa nyeri saat Anda bergerak. Mati rasa atau kesemutan di sekitar area yang terdislokasi. Tidak dapat bergerak atau pergerakan pada sendi yang terdampak menjadi terbatas. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Kapan harus periksa ke dokter? Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing penderita akan menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mengetahui seperti apa penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, selalu periksakan apapun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat. Penyebab dislokasi Dislokasi adalah kondisi yang terjadi ketika sendi dipaksa melakukan gerakan ekstrem secara mendadak. Selain itu, benturan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan kondisi ini. Umumnya, dislokasi terjadi akibat adanya kecelakaan kendaraan bermotor, terjatuh di posisi yang tidak tepat, atau ada trauma lainnya. Ketika dislokasi terjadi, ligamen dapat mengalami kerobekan. Ligamen adalah jaringan ikat berserat yang bersifat fleksibel. Fungsi dari ligamen adalah menghubungkan tulang-tulang dan jaringan tulang rawan di dalam tubuh. Sebagai contoh, sendi-sendi yang terdapat di pinggang dan bahu disebut dengan sendi peluru. Apabila terdapat gerakan yang terlalu dipaksakan pada ligamen sendi tersebut, sebagian dari sendi akan terlepas dari tempatnya. Pada umumnya, kondisi ini dapat terjadi pada semua sendi di dalam tubuh. Namun, bagian tubuh yang paling sering mengalami pergeseran tulang dan sendi adalah bahu. Faktor-faktor risiko dislokasi Dislokasi adalah kondisi kelainan yang dapat terjadi pada hampir semua orang, terlepas dari berapa pun usianya dan apa golongan rasnya. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini. Perlu Anda ketahui bahwa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan mengalami suatu kondisi atau penyakit. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang dapat menderita suatu penyakit tanpa adanya satu pun faktor risiko. Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya dislokasi adalah 1. Usia Meskipun dislokasi dapat terjadi pada siapa pun, angka kejadiannya cukup banyak ditemukan pada anak-anak dan lansia. Pada anak-anak, kondisi ini sering terjadi akibat pergerakan tubuh yang aktif, berada di tempat yang kurang aman, serta pengawasan orang tua yang kurang. Sementara itu, orang-orang berusia lanjut juga rentan mengalami kondisi ini karena menurunnya kemampuan menjaga keseimbangan tubuh, serta keadaan sendi tubuh yang tidak lagi fleksibel. 2. Tubuh rentan jatuh Apabila Anda terjatuh, kesempatan Anda untuk mengalami dislokasi bahu jauh lebih besar, terlebih jika Anda menggunakan salah satu bagian tubuh untuk menahan, seperti lengan atau bahu. 3. Keturunan keluarga Beberapa orang terlahir dengan ligamen-ligamen tubuh yang lebih longgar, sehingga tubuh mereka cenderung lebih rentan mengalami kecelakaan dan pergeseran sendi hingga akhirnya dislokasi. 4. Berpartisipasi dalam kegiatan olahraga Kondisi ini sangat sering terjadi pada kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti senam, gulat, basket, dan sepak bola. Maka dari itu, apabila Anda sering atau aktif mengikuti kegiatan olahraga seperti ini, peluang Anda untuk mengalami cedera akibat pergeseran bahu jauh lebih besar. 5. Kecelakaan Kecelakaan kendaraan bermotor merupakan penyebab paling umum dari dislokasi. Kondisi pergeseran tulang dan sendi pun akan semakin parah apabila tidak mengenakan sabuk pengaman saat berkendara. Diagnosis & pengobatan dislokasi Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Dislokasi termasuk kondisi yang terkadang sulit untuk didiagnosis. Hal ini dikarenakan pergeseran tulang dan sendi umumnya memiliki gejala yang menyerupai patah tulang. Apabila dislokasi terjadi, Anda harus segera mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. Saat mendiagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada area yang mengalami cedera. Pertama-tama, dokter akan mengecek sirkulasi darah pada area yang cedera. Dokter juga akan memeriksa apakah ada deformitas atau kerusakan pada kulit. Apabila dokter meyakini Anda mengalami dislokasi atau patah tulang, Anda akan diminta melakukan tes pengambilan gambar atau pencitraan, seperti X-ray dan MRI. Teknik pencitraan yang dipilih tergantung pada bagian tubuh mana yang terdampak. Berikut adalah beragam tes yang harus dilakukan ketika Anda mengalami dislokasi 1. X-ray Prosedur pengambilan gambar dengan x-ray dilakukan untuk melihat apakah ada kerusakan sendi atau patah tulang pada bagian tubuh yang cedera. 2. MRI magnetic resonance imaging Tes ini dapat membantu dokter memeriksa kerusakan pada jaringan lunak yang berada di sekitar sendi yang terdislokasi. Bagaimana dislokasi ditangani? Penanganan dan tindakan medis yang diambil tergantung pada di bagian sendi mana dislokasi terjadi. Hal ini juga mungkin akan tergantung pada tingkat keparahan dari kondisi yang Anda alami. Pertolongan dan tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah metode RICE Rest, Ice, Compression, and Elevation. Pada beberapa kasus, sendi yang bergeser dapat kembali normal ke posisi semula setelah tindakan RICE ini dilakukan. Rest istirahat dianjurkan untuk hentikan aktivitas apapun sesegera mungkin. Ice kompres es area yang cedera dikompres dengan air dingin selama 10 menit. Compression tekanan teknik ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan dengan perban. Elevation mengangkat kaki atau tangan yang cedera diangkat dengan posisi atau tinggi melebihi kepala kita saat berbaring. Apabila teknik tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda cedera akan membaik, Anda harus segera ke dokter dan minta pertolongan medis yang paling sesuai dengan kondisi Anda. 1. Manipulasi Pada metode ini, dokter akan memanipulasi atau mereposisi sendi kembali ke tempatnya semula. Anda akan diberikan obat bius agar tidak merasakan sakit dan otot Anda pun lebih rileks. Hal ini dapat membantu mempermudah prosedur. 2. Imobilisasi Setelah sendi kembali ke tempat normalnya, dokter mungkin akan meminta Anda mengenakan sling, splint, atau bebat selama beberapa minggu. Tujuannya adalah mencegah sendi bergerak dan memungkinkan untuk penyembuhan sempurna. Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh umumnya bervariasi, tergantung pada bagian sendi dan tingkat keparahannya. 3. Obat-obatan Anda mungkin akan merasakan sakit yang berlebih setelah melakukan prosedur-prosedur di atas. Apabila kondisi ini terjadi, dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau naproksen untuk mengurangi rasa sakit. 4. Operasi Jika dislokasi telah memengaruhi saraf dan pembuluh darah Anda, dokter akan merekomendasikan prosedur bedah atau operasi. Prosedur ini juga dilakukan apabila dokter tidak dapat mengembalikan tulang ke posisi semula. Agar pergeseran tulang tidak menjadi semakin parah, tim bedah mungkin akan merekonstruksi sendi dan memperbaiki struktur yang rusak. 5. Rehabilitasi Rehabilitasi dilakukan setelah prosedur manipulasi atau operasi telah dilakukan dan Anda sudah tidak menggunakan alat bantu apapun untuk berjalan. Tujuan dari rehabilitasi adalah untuk mengembalikan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh. Pengobatan di rumah untuk dislokasi Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi dislokasi Istirahatkan sendi yang terdislokasi. Hindari aktivitas tertentu yang menyebabkan rasa sakit, hindari pergerakan yang menyakitkan. Kompres menggunakan air hangat atau es pada sendi yang terdislokasi. Meletakkan es pada sendi yang terdislokasi dapat mengurangi kemerahan dan nyeri. Pada hari pertama atau kedua, gunakan kompres dingin selama 15 hingga 20 menit. Setelah gejala membaik, gunakan kompres hangat selama 20 menit untuk merilekskan otot. Latihan pergerakan setelah 1 – 2 hari, lakukan beberapa latihan ringan yang membantu menjaga fungsi normal sendi. Bila ada pertanyaan lain tentang dislokasi, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Komplikasi dislokasi Apa saja komplikasi yang diakibatkan oleh dislokasi? Jika kondisi ini tidak segera diatasi dan mendapatkan pertolongan medis, kemungkinan dapat terjadi beberapa komplikasi kesehatan yang meliputi Robek pada otot, ligamen, dan tendon di sekitar sendi yang cedera. Kerusakan pada saraf atau pembuluh darah di dalam atau sekitar sendi. Lebih rentan mengalami cedera di lain waktu. Berisiko menderita arthritis pada sendi yang cedera saat Anda bertambah tua. Pencegahan dislokasi Menurut Intermountain Healthcare, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya dislokasi, seperti 1. Berhati-hati dan menghindari jatuh Beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisa menghindari jatuh adalah Singkirkan berbagai benda yang mungkin menyebabkan Anda terjungkal atau tersandung saat berjalan di dalam rumah. Selalu fokus perhatikan jalanan saat sedang berjalan di luar rumah. Gunakan kacamata atau lensa kontak jika memiliki masalah penglihatan agar lebih peka terhadap kondisi sekitar. Pahami setiap efek samping seperti sakit kepala atau pusing dari obat yang Anda gunakan. Gunakan keset untuk lantai yang tidak licin sehingga Anda tidak mudah terpeleset saat di kamar mandi. 2. Gunakan perlengkapan keselamatan saat berolahraga Gunakan perlengkapan yang tepat saat hendak melakukan olahraga. Biasanya, perlengkapan berolahraga meliputi Pelindung siku. Pelindung lutut. Pelindung kepala helm. Masker pelindung wajah. Anda juga disarankan untuk lebih berhati-hati menggunakan sendi yang sebelumnya pernah mengalami dislokasi. Hal ini penting untuk menghindari cedera yang tidak diinginkan.
Didatangkandari SMK 5 Denpasar, selebihnya dari berbagai sekolah yang ada di Kota Denpasar," terangnya. Menurutnya, Kisah Diah Tantri merupakan kisah klasik masyarakat Hindu tempo dulu yang
NilaiJawabanSoal/Petunjuk DISLOKASI Pergeseran tulang dari sendi KUNCI Sendi pertemuan tulang PEGAL Tulang sendi berasa kaku, butuh pijat PERUASAN Sendi-sendi persendian; buku-buku pd tulang dsb; PATELA Tulang yang terdapat di depan sendi lutut PIRAI Encok, reumatik, sengal tulang DS Viostin ... merek obat nutrisi tulang rawan sendi MENISKUS Tulang rawan cekung dalam sendi, misalnya sendi lutut SENGAL Berasa nyeri pegal, kaku pada sendi-sendi tulang, encok, rematik VOLTAREN Merek salep, gel, atau cream untuk mengatasi nyeri pada sendi dan tulang SUTURA Pertautan dua tulang yang tidak dapat bergerak lagi ANKILOSIS Dok 1 tergabungnya tulang-tulang atau lain bagian yang keras dan terbentuknya satu tulang atau bagian yang keras; 2 kekakuan sendi karena penyakit atau pembedahan TUMPUAN 1 injakan, pijakan, tunjal; 2 ki batu loncatan, sarana; pangkalan; 3 basis, dasar, landasan, sendi; acuan, referensi, rujukan; alasan, argumen, premi... RANGKA Tulang-tulangan IGA Tulang rusuk ULNA Tulang hasta BELIKAT Tulang Yang Menghubungkan Tulang Punggung Dan Pangkal Lengan OGA Tulang rusuk SIKU Sendi tangan antara lengan atas dan lengan bawah SENDI Tempat perhubungan ruas tulang SUMSUM Benak tulang UMPAK Alas tiang rumah yang terbuat dari batu; batu sendi FRIKSI Pergeseran yang menimbulkan perbedaan pendapat FRAKTURA Patah tulang KRANIUM Tulang tengkorakASUHANKEPERAWATAN KLIEN DENGAN STROKE. DEFINISI. Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis karena insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah disebabkan oleh trombus, biasanya sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap embolisme berasal dari tempat lain dalam tubuh, atau Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS pergeseran tulang. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B Menurutdia, ketika tulang belakang tidak sejajar, sendi dapat membengkak dan terisi gelembung yang mungkin muncul ketika kita bergerak dengan cara tertentu. Gelembung tersebut merupakan kantong gas nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida di dalam cairan sendi yang terakumulasi ulang dari waktu ke waktu. Sendi geser, atau dalam bahasa medis disebut dislokasi, adalah suatu keadaan di mana dua permukaan tulang yang dihubungkan oleh sendi terpisah, atau tulang bergeser dari tempat perlekatannya pada sendi. Sendi dapat bergeser sebagian subluksasi, atau bergeser sepenuhnya. Semua sendi di tubuh manusia dapat mengalami dislokasi. Jenis-jenis Sendi yang Mudah Mengalami Pergeseran Sendi-sendi tubuh yang paling rentan mengalami pergeseran, yaitu sendi bahu, lutut, siku, pinggul, dan rahang sendi temporomandibular. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sendi tersebut. 1. Sendi Bahu Sendi bahu adalah sendi yang paling sering bergerak pada tubuh. Hal ini jugalah yang menyebabkan sendi bahu sangat rentan bergeser. Dislokasi sendi bahu sering terjadi pada remaja atau pria dewasa muda sekitar usia 20 tahun, yaitu kelompok umur yang paling aktif secara fisik. Dislokasi sendi bahu paling sering terjadi akibat trauma, terutama akibat olahraga 2. Sendi Siku Sendi siku geser adalah dislokasi yang paling sering terjadi pada anak-anak, dan kedua tersering pada usia dewasa setelah dislokasi sendi bahu. Sendi siku adalah sendi engsel yang sangat stabil. Dibutuhkan trauma yang cukup keras untuk menyebabkan sendi siku geser. Cedera olahraga mencakup 50% penyebab dislokasi sendi siku, dan kondisi ini terutama terjadi pada usia dewasa muda. Tidak ada olahraga yang spesifik meningkatkan risiko bergesernya sendi siku, namun olahraga yang dapat menyebabkan terjatuh dengan posisi lengan terbuka meningkatkan risiko dislokasi sendi siku. Sendi siku geser membutuhkan penanganan segera karena jika terlambat dapat menyebabkan kerusakan pada saraf dan gangguan fungsi jangka panjang. 3. Sendi Lutut Sendi lutut adalah sendi yang menghubungkan tulang paha femur dengan tulang kering dan tulang betis. Sendi lutut dijaga stabilitasnya oleh ligamen, yaitu struktur kuat yang berbentuk seperti pita. Terdapat beberapa ligamen yang jalannya saling menyilang mengelilingi sendi lutut, sehingga sendi lutut sebenarnya termasuk sendi yang sangat stabil. Jika ligamen pada sendi lutut robek, tulang-tulang yang disokongnya dapat bergeser. Penanganan dislokasi sendi lutut yang tidak tepat atau terlambat dapat menyebabkan tungkai harus diamputasi. Sendi lutut yang bergeser biasanya disebabkan oleh trauma yang sangat keras, misalnya akibat jatuh atau tabrakan dalam kecelakaan bermotor 4. Sendi Pinggul Seperti pada bahu, sendi pinggul juga merupakan sendi peluru, yaitu sendi yang dapat bergerak ke banyak arah. Sendi pinggul ini menghubungkan tulang paha femur yang kepalanya menyerupai bola, dengan cekungan pada tulang pinggul. Sendi pinggul adalah sendi yang memungkinkan kita untuk melangkahkan kaki ke depan, belakang, ataupun ke samping. Jika terjadi dislokasi, ujung tulang femur yang bulat bergeser dari cekungan tempatnya berasal. Tulang femur dapat bergeser ke depan ataupun ke belakang. Pergeseran ke belakang terjadi pada 90% kasus, dan paling banyak disebabkan oleh kecelakaan kendaraaan bermotor, terutama jika terjadi pada usia kurang dari 35 tahun. Bergesernya sendi pinggul juga dapat disebabkan oleh jatuh, yang sering terjadi pada orang lanjut usia di atas 65 tahun. Dislokasi sendi pinggul adalah kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera 5. Sendi Rahang Sendi rahang atau sendi temporomandibular adalah sendi engsel yang menghubungkan tulang rahang bawah dengan tulang tengkorak. Jaringan pengikat di sekitar sendi sangat kuat, membentuk sendi temporomandibular. Sendi ini yang memungkinkan gerakan membuka dan menutup mulut. Dislokasi sendi temporomandibular mungkin tidak tampak sejelas pergeseran sendi-sendi besar yang lainnya. Gejala yang paling sering pada sendi geser ini, yaitu rahang tampak asimetris, tidak dapat menutup mulut sepenuhnya, dan sulit mengunyah atau berbicara Selain akibat trauma, sendi rahang juga dapat bergeser akibat kebiasaan yang melemahkan struktur sekitar sendi, seperti membuka mulut lebar-lebar ketika menguap atau sering menggigit benda atau makanan yang keras. . 135 481 346 328 185 432 239 15