Terakhir penelitian yang dilakukan oleh Nurfaisah Martono, yang mengkaji tentang nilai budaya Jawa dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan, meskipun objek yang dikaji sama, yaitu novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.
Adapuntokoh dalam novel yang bertajuk Ronggeng Dukuh Paruk ini adalah Rasus, Srintil, Warta, Darsun, Ki Secamenggala, Sakarya & Nyai Sakarya, Santayib & Istri Santayib,Ki Kartareja & Nyai Kartareja, Sakum, Dower, Sulam, Nenek Rasus, Siti, dan Sersan Slamet. Sebelumnya kita telah mengulas tokoh-tokoh yang berperan dan ambil andil dalam beberapa
\n\n\n\n \nanalisis unsur intrinsik novel ronggeng dukuh paruk
DUKUHPARUK 1953 Rasus dan Srintil masih kecil dan mereka melihat pertunjukan tari. Srintil memuji kecantikan Surti yang menari dan merupakan Ronggeng di kampungnya. Ayah srintil dituduh meracuni orang sekampung dengan menjual bongkrek beracun. Surti pun sang Ronggeng tewas dan keris kecil yang biasa dipakainya jatuh.
viiABSTRAK Endah Sri Nuryati. "Majas Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Kajian Stilistika dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA." Tesis Magister Pengkajian Bahasa. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013. Penelitian ini memiliki tiga tujuan.
RonggengDukuh Paruk. (1982) Karya Sastra. Ronggeng Dukuh Paruk merupakan salah satu novel Ahmad Tohari. Novel ini merupakan buku pertama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Novel kedua berjudul Lintang Kemukus Dini Hari, dan novel ketiga berjudul Jantera Bianglala. Novel ini terbit pertama kali tahun 1982 di PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. . 276 272 324 480 326 276 224 265

analisis unsur intrinsik novel ronggeng dukuh paruk